Semua orang tentunya ingin koleksi yang dimilikinya - apapun itu - tahan lama dan awet umurnya. Tak terkecuali Tasbih dan Asesoris Kokka... dalam hal ini pun perlu dipahami cara sederhana untuk merawatnya.
Untuk Tasbih :
-Agar tetap mengkilap dan wangi, usapkanlah Minyak Wangi non-alkohol (usahakan yang masih murni, biasanya cairannya agak kental) dengan cara mengoleskannya kepada kedua telapak tangan kita dan kemudian diusapkan ke seluruh bagian biji Tasbih, sambil digiling-giling dengan perlahan. Kemudian angin-anginkan selama beberapa saat/1 jam dalam ruangan. Dengan begitu fisik biji Tasbih akan nampak berminyak dan basah serta wangi Minyak-nya meresap sempurna.
Saya biasa menggunakan Minyak Wangi non-alkohol jenis Ambar atau Hajar Aswad, bisa juga Mohallat. Hajar Aswad saya rasa cukup bagus aromanya dan efeknya pun bagus untuk membuat fisik biji Tasbih terlihat Coklat basah.
- Agar benangnya tak mudah putus, sebaiknya hindari menarik/merentangkan Tasbih dengan kencang, karena walau bagaimanapun yang namanya benang musti ada saatnya dia akan rapuh. Namun benag yang biasa saya gunakan sudah cukup kuat untuk menahan biji-biji Tasbih agar tidak terlepas.
-Pada bagian ujung tali Kepala Pucuk, maka itu bagian yang rapuh, mudah terlepas jika kuat menarik bijinya. Maka bagian tersebut jangan ditarik-tarik dengan sengaja atau iseng :-) . Jika ujung Kepala Tasbihnya memakai "Rumbay" maka tidak masalah, karena kekuatannya cukup bila tertarik dengan kuat. Namun "Rumbay" adalah model "lama", model sekarang ialah yang memakai ujung sambungan agar dapat disisipkan biji-biji sebanyak 10 buah sebagai alat bantu menghitung bacaan dalam jumlah banyak.
Untuk Asesoris :
Biasanya pada model Gelang, biji yang terletak paling ujung mudah rapuh, maka harap berhati-hati saat mengencangkan atau merenggangkannya. Pegang biji dengan perlahan dan tarik talinya untuk mengencangkan atau merenggangkan benang/tali-nya.
0 komentar:
Posting Komentar